Sistem Lapis Kedap

Geomembrane hadir sebagai solusi untuk membuat kolam atau areal kedap dimana air limbah atau buangan beracun (hingga material Limbah B3) harus dilapisi agar tidak meresap dan mencemari tanah. Solusi konvensional yang dilakukan adalah dengan konstruksi beton, namun biaya yang dikerluarkan akan sangat tinggi sehingga untuk areal yang luas, metode ini tidak cocok. 

Selain itu, solusi dengan lapisan tanah lempung (clay) yang dipadatkan, yang memanfaatkan nilai permeabilitas lempung yang sangat rendah untuk membuat lapisan kedap dan mencegah rembesan limbah cair dan air kotor ke dalam lapisan subsoil. 

Tapi ada beberapa kendala yang timbul pada implementasi lapisan tanah lempung yang dipadatkan ini, diantaranya :

  • Sulitnya memperoleh properti tanah lempung yang seragam
  • Lempung yang bersifat sensitif terhadap air. Jika kadar air turun, lempung akan menyusut dan lapisannya akan pecah (crack)
  • Tanah lempung bukan material yang fleksibel. Penurunan setempat (local settlement) akan merusak lapisan kedap tersebut

Teknologi baru mengembangkan sistem kedap menggunakan material Geosintetik yang kedap dan fleksibel. Ada dua material Geosintetik yang dapat diaplikasikan untuk sistem lining: Geomembrane dan geosynthetic clay liner (GCL) .

Keuntungan:

  • Tipis dibandingkan dengan lapisan lempung padat
  • Fleksibel
  • Mengikuti bentuk deformasi kecil


Sebelumnya Berikutnya